Kisah Nabi Adam as dan Iblis : Rayuan Maut Iblis - Hai Adam, bertempat tinggalah kamu dan istrimu di surga, serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) sesukamu, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim (QS. Al Araf: 19)
Ketika para malaikat, kecuali iblis, sujud kepada Adam, Allah memuliakannya lagi dengan surga sebagai tempat tinggalnya. Adam bertanya-tanya dalam dirinya, "apakah Dia menciptakan orang yang lebih mulia dari padaku?" Allah mengetahui bahaya yang bisa merasuk pada dirinya, maka kemudian Allah memanggilnya, "hai Adam angkat kepalamu, lihatlah ke Arsy singgasanaku!" Adam langsung mengangkat kepalanya, lalu melihat di langit Arsy ditulis
'La ilaha Ilallah, Muhammad Rasulullah , 'Aliyyun Amiril Mukminin, Fathimah Sayyidatu nisail 'alamin, al-Hasan wal Husain Sayyida syababi ahlil Jannah.
Dia melihat nama-nama Ahlul Kisa disana dan dia belum mengenal mereka, maka dia bertanya
"Ya Allah siapakah mereka?"
"Ya Allah siapakah mereka?"
Allah SWT, "Mereka adalah keturunanmu, dan mereka lebih mulia darimu dan seluruh makhluk-Ku. Kalau bukan karena mereka, maka Aku takkan menciptakanmu, dan tidak akan menciptakan neraka atau surga, langit, atau pun bumi. Jangan sampai kamu melihat mereka dengan rasa iri, hingga Aku harus mengeluarkanmu dari sisi-Ku."
Adam as "Wahai Tuhan, betapa mulianya Muhammad dan keluarganya beserta sahabat-sahabat pilihannya."
Allah SWT "Sesungguhnya kalau kamu mengetahui keagungan derajat Muhammad dan keluarganya beserta sahabat-sahabat pilihannya di sisi-Ku, maka kau akan begitu mencintainya sehingga cintamu kepada mereka itu menjadi sebaik-baiknya amalmu."
Kemudian Adam as meminta supaya Allah memberitahunya lebih jauh tentang mereka.
Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman, "Sebutkanlah kepada-Ku nama mereka itu jika kamu memang orang-orang yang benar! (QS. Al baqarah: 31)
Adam merasa iri terhadap mereka yang telah dia lihat nama-namanya di Arsy-Nya itu. Dia berangan-angan mendapat posisi seperti mereka. Itu adalah hal yang baik baginya, yaitu mencintai kedekatan sebagaimana dekatnya Muhammad kepada Allah. Iblis mengetahui hal itu, dan dia mendapatkan celah yang bisa jadi efektif untuk senjata menggoda Adam.
Rayuan Iblis
Maka setan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan apa yang tertutup dari mereka, dan setan berkata. "Tuhan kamu tidak melarangmu mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang kekal". (QS. Al araf: 20)
Iblis mendatangi dan merayunya untuk memakan buah khuldi dari pohon terlarang. Iblis berkata "Tuhanmu tidak melarangmu memakan buah itu kecuali karena kalau kalian makana, kalian akan mengetahui segala kegaiban. Kalian akan mendapat kemampuan melebihi mereka yang dikhusukan Allah atau kalian akan kekal dan tidak mati selamanya."
Iblis mendatanginya dengan menggunakan tubuh seekor ular yang pada masa itu termasuk binatang tunggangan yang bagus bentuknya. Sedangkan Adam mengetahui yang berbicara dibalik ular itu adalah Iblis. Reaksi Adam adalah menasehati ular dengan mengatakan "Wahai ular, itu adalah bisikan iblis. Bagaimana mungkin aku mendekati yang telah dilarang Tuhanku, dan berbuat sesuatu yang tidak sesuai perintah-Nya."
Setelah putus asa menggoda Adam, dia kembali menggunakan tubuh ular, mendatangi Hawa dan mulai menggoda, "Hai Hawa, kamu lihat pohon itu, dahulu Allah melarang kalian mencicipinya, sekarang Dia telah membolehkan kalian, karena baiknya ketaatan kalian kepada-Nya. Buktinya semua binatang dilarang mendekati pohon itu oleh malaikat yang menjaganya, tetapi kalian tidak. Jadi ketahuilah bahwa kalian sudah diperbolehkan, maka selamat mencicipi buahnya sebelum Adam, karena kalu kamu lebih dahulu memakannya kamu lebih berkuasa terhadap Adam, hingga kamu bisa memerintah dan melarangnya."
Perkataan ular itu menggiurkan dan dapat mempengaruhi pikiran Hawa. Hawa berkata, "baiklah saya akan mencobanya."
Kedua malaikat penjaga pohon pun heboh, mereka berusaha melarang dan menyelamatkan Hawa, namun wahyu segera turun dan menahan "Kalian Aku perintahkan untuk menjaganya dari makhluk-makhluk yang tidak berakal, adapun bagi mereka yang kuberi kemampuan untuk menalar dan memilih, biarkan saja akal mereka yang kujadikan hujjah bukti bagi dirinya yang menentukan. Kalau dia menuruti akalnya, maka dia berhak mendapatkan pahala-Ku, adapun jika dia melanggar dan menyalahi perintah-Ku maka dia berhak mendapat hukuman-Ku."
Para malaikat akhirnya tidak menghalangi Hawa memakan buah itu. Setelah puas Hawa menemui Adam dan membawa kabar gembira "Hai Adam tahukah kamu bahwa kita sudah diperbolehkan memakan buah dari pohon yang diharamkan? Aku sudah mencobanya sementara malaikat tidak melarang, juga tidak terjadi apa-apa pada diriku sehabis memakannya." Adam pun tergiur kemudian dia juga memakannya dan bersalah.
Tatkala keduanya telah merasakan buah pohon itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulaikah keduanya menutupinya dengan daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru: "Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon itu, dan Aku katakan kepadamu sesungguhnya setan itu adalah musuh nyata bagi kamu berdua." (QS. Al araf: 22)
Lalu keduanya digelincirkan oleh setan dari surga itu, dan dikeluarkan dari keadaan semula. Kami berfirman, "turunlah kamu! Sebahagian kamu adalah musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu tertentu." (QS. Al baqarah:36)
Taubat Nabi Adam 'alaihis salam
Nabi Adam menyesal, tidak berhenti menangis, sebegitu dia menyesali kesalahannya sampai kesehatannya menurun.
Keduanya berkata, "Ya Allah kami telah menganiaya diri kami sendiri, jika Engkau tidak mengampuni dan memberik rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi." (QS. Al araf: 23)
Adam as bertobat meminta ampunan Allah, dia berkata, "Ya Allah ampunilah aku terimalah tobatku, kembalikanlah dan angkat derajatku di sisi-Mu. Sungguh kesalahanku mengakibatkan efek buruk pada semua anggota tubuhku dan diriku."
Allah menjawab, "Wahai Adam tidakkah kau ingat anjuran untukmu, yaitu kalau kamu sedang dalam kesulitan, atau musibah, berdoalah kepada-Ku dengan menyebut Muhammad dan keluarganya yang suci."
Segera Adam menjawab, "ya, wahai Tuhanku." Allah menegaskan "maka bertawasullah menyebut nama Muhammad, Ali, Fatimah, Hasan dan Husein secara khusus, lalu mintalah pada-Ku dan Aku akan memberimu lebih dari yang kau pinta."
Adam langsung bertawasul den berdoa dengan menyebut nama-nama itu dan berkata "Ya rabbi ya ilahi, telah sampai di sisiMu keagungan derajat mereka, yang mana dengan bertawasul pada mereka Engkau dapat mengabulkan tobatku, dan mengampuni kesalahanku."
Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima tobatnya. Sesunguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang. (Qs al baqarah:37)
(Original post by Bianginfo, disadur dari buku bertajuk ' PERJUMPAAN DENGAN IBLIS ')
Advertisement