Proses Terkutuknya Iblis - Iblis tahu persis dirinya tercipta dari apa, dan dengan alasan itulah dia tidak mau sujud menghormat kepada Adam melaksanakan perintah Allah SWT. Dia menganggap dirinya lebih mulia dari pada manusia karena dia terbuat dari api. Betapa rasisnya dia, alasannya bisa jadi lebih buruk dari perbuatannya. Bahkan, malaikat yang tercipta dari cahaya bersegera sujud atas perintah Allah. Iblis tidak menemukan alasan yang lebih tepat demi menutupi iri hatinya yang mendalam.
Sebelum adanya Adam, iblis termasuk yang paling terpandang, baik dari segi ibadahnya, pengetahuannya, dan prestasinya. Dia merasa sebagai mahluk yang terdekat dengan Allah, namun mengapa tiba-tiba tercipta pendatang baru yang belum terlihat amal dan prestasinya, yang tak selevel jabatannya, tetapi dia disuruh sujud kepadanya. Mungkin itulah yang dirasakan olehnya setelah mata dan hatinya telah ditutupi rasa bangga diri dan keangkuhan.
Kalaupun benar api itu lebih mulia dari pada tanah, namun tidakkah dia mengetahui bahwa Adam tidak tercipta dari tanah saja. Tidakkah dia mengetahui kalau Allah meniupkan Roh (ciptaanNya) ke dalam mahluk barunya itu.
Apakah benar api itu lebih mulia dari tanah ?
Coba kita renungkan...
Api muncul dari kayu, kayu dari pohon, pohon dari tanah.
Api muncul dari kertas, kertas dari pohon, pohon dari tanah.
Api muncul karena ada minyak, minyak diambil dari dalam tanah.
Keberadaan api selalu membutuhkan tempat yaitu tanah atau daratan.
Sedangkan tanah, ada api atau tidak...nggak ada masalah.
Ada keterangan dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA,
''Iblis telah dikuasi keangkuhan, karena itu dia menyombongkan keunggulan asal usulnya atas adam. Dia berlebihan dalam memandang dirinya sendiri. Karena itu, musuh Allah ini pemimpinnya kaum fanatik, leluhurnya kaum arogan, peletak dasar-dasar fanatisme.
Dia berani membantah perintah Allah, melepaskan pakaian tawadhu' dan mengenakan pakaian kesombongan.
Kalau Allah mau, Allah dapat menciptakan Adam dari cahaya yang menyilaukan dan memerangahkan pikiran, serta membuat aromanya harum semerbak, semua tentu akan tunduk kepadanya. Namun Allah SWT ingin menguji mahluknya dengan sedikit dari apa yang mereka tidak ketahui sebagai ujian bagi mereka, agar mereka terlepas dari bangga diri dan keangkuhan.
Karena itu ambillah hikmah yang terkandung dari perlakuan Allah terhadap Iblis. Allah menggugurkan semua yang telah dilakukan iblis selam rentang waktu yang panjang dan segenap kerja kerasnya, karena iblis telah memuja Allah selama enam ribu tahun dan kita tidak tahu apakah periode tersebut merupakan tahun-tahun duniawi atau akherat. Semuanya akibat keangkuhan yang terjadi sesaat.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa iblis saat itu telah melakukan beberapa kesalahan fatal, diantaranya :
1. Iblis tidak bersegera melaksanakan perintah Allah untuk bersujud kepada Adam. Dan kalaupun akhirnya dia mau bersujud, setelah mempertanyakan kebijakan Allah Yang Maha Agung, itu saja sudah kesalahan besar.
2. Iblis ternyata tidak mau sujud sama sekali.
3. Memberikan alasan yang seolah-olah dia lebih tahu daripada penciptanya. Tanpa disadari dia telah menempatkan dirinya pada posisi lebih tinggi daripada Allah SWT.
4. Alasannya sangat tidak masuk akal dan kekanak-kanakan.
Setelah itu semua, Allah berfirman :
''Turunlah kamu dari syurga karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri didalamnya,maka keluarlah...! Sesungguhnya kamu termasuk yang kecil (QS.Al A'raf : 13)
''....keluarlah engkau dengan hina dina lagi terusir (QS.Al A'raf : 18)
Begitulah hingga dia terkutuk, keluar dari rahmat Allah, jauh dari segala kebaikan dan rupanya pun berubah menjadi seburuk-buruk rupa yang tak pernah terbayangkan.
(Original post by Bianginfo, disadur dari buku bertajuk ' PERJUMPAAN DENGAN IBLIS ')
Advertisement