Setan dan Keturunan Iblis - Sudah jelas kita pahami bahwa iblis bukanlah malaikat, tetapi sejenis jin. Namun berbeda dengan bangsa jin lainnya.
Manusia diturunkan berpasang-pasangan, ada yang laki-laki dan ada yang perempuan dan secara fitrah mereka beriman.
Begitu pula Jin, mereka diturunkan juga berpasangan, ada laki ada perempuan. Tetapi sejak lahir ada yang mukmin dan ada yang kafir.
Adapun Iblis, dia diturunkan sendiri, tidak punya pasangan. Dia mendapatkan keturunan dengan bersetubuh dengan dirinya sendiri, bertelur dan menetas. Semua keturunannya dinamakan Syayathin (setan-setan). Tetapi makna setan lebih luas lagi daripada keturunan iblis saja.
Kata 'Syaithan' mempunyai arti sesuatu yang terjauhkan dari segala kebaikan. Ketika manusia dan jin sudah terselimuti oleh sifat-sifat buruk dan watak jahatnya, maka iapun masuk dalam kategori setan. Sebagaimana firman Allah dalam surat An Nas yang mengajak kita untuk berlindung dari bisikan syaitan dari jenis Jin dan Manusia.
Jadi, keturunan iblis adalah setan by nature...setan asli murni , ada juga setan jadi-jadian, yakni mereka yang pada dasarnya bukan setan, yakni manusia dan jin ,namun karena sifat sifat buruk dan jahat sudah mendarah daging, maka hakikatnya mereka telah manjadi setan walaupun wujudnya adalah 'seekor' manusia / jin.
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa, suatu hari iblis mendatangi Nabi Nuh as, dan berkata :
''Engkau pernah berjasa besar kepadaku, maka dari itu ambillah pelajaran yang akan kusampaikan ini, aku tak akan membohongimu.''
Nabi Nuh merasa tersakiti dengan ucapan iblis itu, namun saat itu juga Allah mewahyukan kepadanya,
''Suruh dia bicara, tanyalah...karena Aku akan membuatnya mengatakan yang sebenarnya.''
Kemudian Nabi Nuh as berkata, ''Bicaralah...''
Iblispun berkata, '' Kalau kami menjumpai seorang anak Adam yang kikir, atau serakah atau hasud, atau sombong, atau gegabah...maka kami akan mempermainkannya seperti bola. Adapun jika semua sifat sifat itu menyatu dalam diri seseorang , maka kami akan memanggilnya Syaithanan Marida (Setan durhaka).
''Jika eksistensi dirimu dipenuhi oleh rasa cinta diri, keserakahan terhadap harta, ketenaran, kekuasaan dan keinginan untuk menguasai mahluk-mahluk. Maka kekuatan yang bekerja dalam dirimu adalah kekuatan iblis dan keadaan batinmu tidak menggambarkan keadaan sebagai manusia. Ketika kau membuka matamu dialam lain, kau akan melihat dirimu bukan dalam bentuk manusia namun serupa dengan kelompok iblis. Diri yang seperti itu yang merupakan sarang iblis, mustahil memperoleh pengetahuan agama dan roh tauhid."
(Original post by Bianginfo, disadur dari buku bertajuk ' PERJUMPAAN DENGAN IBLIS ')
Advertisement