SuaraNetizen.com ~ Bima Arya mendapat kecaman dari berbagia pihak terutama netizen Indonesia karena meresmikan kantor ormas anti Pancasila dan anti NKRI, yaitu ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kota Bogor, pada hari Senin, 8 Februari lalu.
Kecaman tersebut dilontarkan GP Ansor Kota Bogor bersama sejumlah organisasi dalam konferensi pers di Taman Topi, Kamis, 11 Februari. Ketua GP Ansor Kota Bogor, Rachmat Imron, menilai kehadiran Bima dalam peresmian Kantor DPD HTI secara tidak langsung sebagai bentuk pelegalan konsep khilafah.
"Indonesia ini sudah jelas berlandaskan Pancasila dan itu sudah selesai. NKRI harga mati tidak ada konsep khilafah di NKRI," kata Rachmat.
Rachmat meminta politisi Partai Amanat Nasional itu untuk meminta maaf kepada masyarakat secara terbuka melalui media massa. Jika tidak, GP Ansor akan bergerak mengadukan hal tersebut ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor agar mengajukan hak angket.
Menurutnya, HTI merupakan organisasi yang memiliki ideologi dan mendorong perubahan dasar negara menjadi negara Islam. Hal tersebut bertentangan dengan konstitusi negara. "Lebih baik Bima Arya mundur saja (sebagai wali kota), jika masih berprinsip mendukung negara Islam," kata dia.
Terpisah, Bima Arya mengklaim kehadirannya dalam peresmian kantor HTI di Jalan K.S. Tubun Nomor 19 Kota Bogor itu merupakan kebijakannya sebagai pemimpin. Secara ideologi Bima mengakui ada perbedaan yang diyakininya dengan HTI.
Beredarnya foto Bima Arya di dunia maya tersebut langsung menuai kecaman dan kritik pedas dari para netizen, karena seperti diketahui HTI adalah gerakan yang dinilai ingin menciptakan negara sendiri bahkan menentang demokrasi.
Salah satu komentar pedas itu dilontarkan pemilik akun facbeook Hartawan Hari Permadi. “Saya koq tidak melihat simbol2 negara dlm foto ini spt bendera merah putih, foto presiden & wapres dan lambang negara garuda pancasila. Pdhal yang hadir adlh walikota Bogor sbg pejabat negara. Mungkin ada kawan2 yg punya foto lengkapnya, bisa dishare disini. Sekalian jika ada yg hadir disitu, apakah menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya di awal acara. Info2 tadi jadi indikator apakah ormas/lembaga ini pro NKRI atau sebaliknya," tulisnya.
Ismael makmun berkomentar, "Walikota kota kentir...turunkan saja karna bertentangan dgn uud dan pancasila".
Priyanto menanggapi. "Hizbut tahrir itu yg selalu anti NKRI dan mengkafirkan NU & Muhammadiyah..Hizbut tahrir HTI adalah kelompok yg mendukung mujahid poso yg di pimpin santoso dan bagian dari isis ..dan kita jgn tertarik dgn slogan ke islamannya krn ormas tersebut sgt bahaya krn anggotanya sdh sampai ke parlemen melalui partai PKS dan bulan bintang ...HTI dan MMI adalah kelompok radikalisme.."
HTI sendiri adalah ormas yang anti Pancasila dan NKRI. Menuduh NKRI negara thagut dan pancasila sebagai thagut, setan, yang harus diganti dengan sistem khilafah.
SAY NO TO Hizbut tahrir !!!
NKRI harga MATI...!!!!