-->

Surat Dari Aleppo, “Pemerintah tidak membunuhi kami tapi Teroris"

- 05.29

SuaraNetizen.com ~ Berikut adalah surat dari seorang warga Aleppo yang dimuat dalam situs “the wall will fall” pada Kamis (11/02) lalu. Sebuah laporan langsung demi membuka kedok propaganda NATO AS.


“Presiden Assad tidak membunuhi rakyatnya! Aku masih hidup, dan tidak ada yang mengatakan sepatah katapun tentangku. Jika sesuatu yang buruk terjadi padaku dalam waktu dekat, pasti itu terjadi karena politik pemusnahan yang dilakukan para teroris. Aku bahagia karena ada tentara Suriah yang membela kami di musim panas yang terik dan musim dingin yang beku. PBB seperti biasa selalu berbohong dalam laporan mereka tentang Aleppo pada khususnya, dan Suriah apada umumnya.”

“Lagi-lagi gelombang propaganda baru harus kami hadapi di Suriah. Padahal sesungguhnya semua yang terjadi di sini jauh lebih baik dari sebelumnya. Pasukan Suriah dan sekutunya bekerja sangat baik di provinsi Aleppo (walaupun kota Aleppo sendiri masih harus menunggu pembebasannya).

Yang aku khawatirkan adalah bahwa zombie-zombie dunia (ISIS dan pendukungnya) akan mengambil keuntungan dari kebohongan dan menjadikan propaganda ini untuk melegalkan tindakan kriminal, perang, dan invasi mereka selanjutnya.

Mereka sudah melakukannya berkali-kali dalam beberapa tahun terakhir. Semua pengorbanan bangsa Suriah akan sia-sia karenanya. Mari sama-sama berdoa zombie-zombie itu tidak akan berhasil kali ini. Rakyat ingin semua penderitaan tak terkira ini segera berakhir secepat mungkin.

Keadaanku sangat baik di sini. Aku juga ingin berterima kasih kepada semua yang masih mau mengingatku dan menyampaikan beritaku. Propaganda itu, yang berbicara mengenai adanya ratusan ribu warga sipil terperangkap di bawah pengepungan di Timur Aleppo seharusnya dilihat melalui beberapa analisa:

– Apakah angka-angka ini akurat?

– Apakah mereka warga sipil atau teroris? Atau mereka keluarga para teroris?

– Apakah gambar-gambar yang disebar adalah gambar baru atau hasil daur ulang? (Mereka melakukannya berkali-kali sejauh ini, dan aku tidak bisa percaya klaim mereka lagi).

– Jika SAA ingin membebaskan bagian dari kota atau provinsi Aleppo, dan mereka yang disebut warga ‘sipil’ itu tidak ingin terjebak dan ingin meninggalkan Aleppo, siapa yang mencegah mereka dari melakukannya?

Sebuah skenario ‘perisai manusia’ mungkin menjadi jawaban yang tepat dari argumen tersebut dan bahwa [ itulah yang sebenarnya terjadi], di mana dengan cara itu mereka (para teroris) mencegah SAA untuk menang dan di saat yang sama mereka bisa menyalahkan semuanya pada SAA dan MSM.

Sekedar berita kecil, beberapa hari lalu, dua ledakan terjadi dekat tempat tinggalku. Ledakan pertama adalah dari peluru mortar yang ditembakkan secara acak dari wilayah teroris, di mana peluru tersebut menghantam atap sebuah bangunan, ledakan berikutnya adalah dari tangki bahan bakar alat pemanas pada atap yang meledak setelah terkena tembakan dari mortir pertama.

Tidak ada seorang pun yang terluka. Asap tebal terlihat, pemadam kebakaran segera datang serta mengurus situasi yang terjadi. Hal itu bukan berita besar seperti yang kalian dengar, tapi itu cukup untuk menunjukkan bahwa mereka, ‘ oposisi moderat’, sama sekali tidak moderat dan bukanlah oposisi. Namun mereka seenaknya berani bercuap-cuap soal nilai-nilai kemanusiaan yang mulia di Aleppo.

Presiden Assad tidak membunuhi rakyatnya. Aku masih hidup, dan tidak ada yang mengatakan sepatah katapun padaku. Jika sesuatu yang buruk terjadi padaku dalam waktu dekat, maka itu terjadi karena politik pemusnahan yang dilakukan para teroris. Aku hidup bahagia di sini karena ada tentara Suriah yang membela kami di musim panas yang terik dan musim dingin yang beku. PBB seperti biasa selalu berbohong dalam laporan mereka tentang Aleppo khususnya dan Suriah umumnya.


Advertisement

 

Start typing and press Enter to search