SuaraNetizen.com ~ Sebuah rekaman video pertemuan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, yang biasa dipanggil Aher dengan ulama dari Saudi sejak beberapa pekan lalu membuat geger netizen sosial media. Pasalnya dalam video tersebut, Aher mengatakan bahwa sebanyak 3000 pelajar Indonesia dibiayai oleh Iran tiap tahun agar belajar dinegara tersebut .
Kata aher, "Sekarang, Iran memberikan 3000 beasiswa bagi para pelajar Indonesia untuk belajar di Iran. Saudi berapa orang? Itu setiap tahun?. Setiap tahun. Beasiswa bagi 3000 pelajar setiap tahun. Sekarang disini (Saudi), pelajar Indonesia hanya 150 pelajar, di Universitas Ummul Quro. Karena itu, melalui syaikh-syaikh kita ini, kita memohon kepada Raja Salman (Raja Arab Saudi) untuk memberikan beasiswa bagi pelajar Indonesia, minimalnya sama dengan Iran yaitu 3000 beasiswa.", kata Aher dalam rekaman video tersebut.
Padahal, data dari KPU (Komisi Pemilihan Umum) Indonesia pun menunjukkan bahwa warga Indonesia di Iran yang mengikuti pemilu 2014 adalah 289 orang. Angka ini jauh berbeda dengan klaim Aher bahwa setiap tahun ada 3000 orang Indonesia dikirim belajar di Iran.
Salah satu situs Wahhabi yang jadi situs favorit kalangan pks yaitu antiliberalnews.com telah menghapus postingan tentang video Aher tersebut.
Jejak linknya masih bisa dilihat disini http://www.antiliberalnews.com/2016/02/03/video-gubernur-ahmad-heryawan-diskusikan-program-pemerintah-dengan-masyaikh-dan-asatidz-arab-saudi/ "Video Gubernur Ahmad Heryawan Diskusikan Progam Pemerintah Dengan Masyaikh dan Asatid Arab Saudi".
Videonya nih :
Penghapus tersebut tentunya karena rekaman tersebut menjadi semacam aib tersendiri bagi kalangan mereka. Sejumlah situs yang dibuat kalangan wahhabi juga menghapus postingan mereka terkait dengan video tersebut.
Mungkin mereka pada malu dengan kelakuan petinggi PKS itu karena mengemis dana beasiswa dengan berbohong.
Pada dasarnya, pemberian dan permintaan beasiswa bukanlah suatu persoalan, tetapi bila keinginan untuk mendapatkan beasiswa dengan menggunakan segala macam cara sampai melakukan kebohongan maka itu menjadi masalah dan tanda tanya serta bisa disinyalir ada agenda 'terselubung' dibalik permintaan beasiswa tersebut.
Mungkin mereka pada malu dengan kelakuan petinggi PKS itu karena mengemis dana beasiswa dengan berbohong.
Pada dasarnya, pemberian dan permintaan beasiswa bukanlah suatu persoalan, tetapi bila keinginan untuk mendapatkan beasiswa dengan menggunakan segala macam cara sampai melakukan kebohongan maka itu menjadi masalah dan tanda tanya serta bisa disinyalir ada agenda 'terselubung' dibalik permintaan beasiswa tersebut.
Advertisement