-->

Uni Eropa Inginkan NU dengan Konsep Islam Nusantaranya Atasi Islamfobia Eropa

- 00.49

SuaraNetizen.com ~ Terkait dengan pergerakan kelompok ISIS yang demikian aktif dalam penyebaran propaganda di internet dan aksi-aksi kekerasan yang mereka lakukan, NU dengan gagasan Islam Nusantara memiliki peran strategis untuk menghadapi itu. 


Demikian dikatakan C. Holland Taylor, Chairman dan CEO The International Institute of Quranic Studies, dalam Workshop Penanggulangan ISIS bagi Peneliti dan Penulis di Gedung PBNU, Rabu (23/3).

Holland mengatakan, NU dengan gagasan Islam Nusantara bukan hal baru. Semangat para penganutnya sudah teruji. Holland ingat bagaimana seorang kenalannya, Kodri Arif dari Gresik, menceritakan bahwa kakeknya membawa bendera NU berjalan kaki ke seluruh Jawa Timur memanggil ulama dan warga untuk mengenalkan NU yang didirikan KH Hasyim Asyari yang antara lain untuk menghalau ajaran Wahabi. Apa yang dilakukan kakek Kodri Arif dan warga NU lainnya adalah panggilan dari hati.

Menurutnya, NU dan Islam Nusantara merupakan fenemona penting. NU dengan ajarannya yang ramah dan toleran, yang tidak menyebarkan kebencian pada sesama manusia, bisa menjadi jawaban dari Islamfobia yang melanda masyarakat Eropa.

Masyarakat Eropa begitu ketakutan dengan Islam karena melihat video yang disebarkan kelompok ISIS. Sayangnya, sejauh ini, pemerintah negara-negara Eropa tidak memiliki solusi efektif untuk mengatasi hal tersebut.

“Tapi mereka tahu setelah perkenalan dengan kami, bahwa di Indonesia ada resistensi yang kuat dan bukan fenomena baru, tapi sudah ratusan tahun sejak Islam datang ke Nusantara, yang integral, menolak paham parsial dan kebencian pada sesama manusia,” ujar Holland yang termasuk anggota penasihat negara-negara Eropa.

Holland dan juga Ali Fisher, pembicara lainnya dalam forum itu, mendorong masyarakat NU agar  mengenalkan NU dan Islam Nusantara melalui internet. Ini sekaligus untuk memudahkan penelitian mereka, yang hasilnya akan dipaparkan di hadapan pemimpin negara-negara Eropa sebagai bukti ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan.

Untuk itu, Holland dan Fisher meminta kepada masyarakat NU untuk menunjukkan kepada tim mereka dua hal. Pertama, apa keyword (kata kunci) yang mereka bisa masuki dalam pencarian di internet untuk menandakan bahwa itu adalah dari kalangan NU. Kedua memberikan data kepada mereka apa saja akun-akun di internet yang dimiliki dan dipakai oleh NU. Ini untuk memudahkan mereka agar terhubung dengan NU.

Holland beranggapan, mengenalkan Islam Nusantara sangat penting untuk mendorong kebijakan negara-negara Eropa untuk  mengatasi Islamfobia. Dan memang inilah yang diharapkan oleh warga di negara-negara barat supaya di seluruh dunia dikenalkan seperti apa ajaran Islam yang sebenarnya. (Kendi Setiawan/Mahbib/NU Online)


Advertisement

 

Start typing and press Enter to search