SuaraNetizen.com ~ Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra geram dengan perilaku politisi yang kerap menggunakan media massa untuk menjatuhkan lawan politik atau untuk propaganda partai.
Menurutnya, cara atau strategi yang diambil pemilik media yang juga politisi, sangat tidak mendidik, masyarakat pun dirugikan.
"Kita lihat sekarang tvOne dan Metro TV, itu enggak pantas lah. Apalagi (media) cetak, si Hary Tanoe juga," ujar Yusril saat ditemui wartawan di kantor wapres, Jakarta, Selasa (5/1).
Yusril menuturkan, seharusnya orang yang berpolitik mundur dari kepemilikan media dan tidak lagi menggunakan kekuatan media sebagai alat propaganda. Sebab, media sepenuhnya digunakan untuk kepentingan publik, bukan partai atau kepentingan politik.
"Media itu kan media komersial orang beli. Saya langganan Koran Sindo, langganan koran Media Indonesia, isinya dicekokin mulu sama Surya Paloh. Kan kesel juga. Sudah saya bayar juga, dicekokin lagi," katanya kesal.
Dari kondisi itu Yusril memberi gambaran sudah terlalu banyak kepentingan yang saling mendompleng. bahkan, penegakan hukum bisa disusupi kepentingan politik. Karena itu, posisi Jaksa Agung di pemerintahan Jokowi-JK rawan jika diisi orang berlatar belakang politik.
"Ya harus steril betul dari politik. Kalau hukum ya hukum saja, jangan campur aduk hukum dengan politik," ucapnya. © merdeka