SuaraNetizen.com - Musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) Partai Golkar di Bali beberapa hari lalu menyatakan mendukung penuh pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), dan bahkan mengisyaratkan akan mengusungnya dalam pemilihan presiden 2019.
Hal ini cukup mengundang pertanyaan, mengingat PDI-Perjuangan sebagai pengusung Jokowi sekarang malah belum membuat pernyataan sikap apapun. Apalagi Golkar di bawah kepemimpinan Aburizal Bakrie sebelumnya menjadi salah satu motor kekuatan oposisi yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih.
Menanggapi hal tersebut, anggota Dewan Pertimbangan Golkar Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan teman-teman di partainya itu mulai menyadari kemajuan-kemajuan yang diraih dalam kepemimpinan Presiden Jokowi dan akhirnya berubah pikiran.
"Orang-orang tambah cerdas. Dulu orang mungkin melihat Pak Jokowi biasa-biasa saja, paling setahun juga akan kewalahan, kira-kira mungkin begitu," kata Luhut dalam dialog Prime Time di Beritasatu News Channel, tayang Rabu (18/5).
"Tapi ternyata setelah dilihat kok makin bagus. Ekonomi kita yang tadinya declining (menurun) sejak 2012 dan 2010 sudah bisa mulai naik ke atas. Kemudian dilihat pemerataan pembangunan, semua infrastruktur sekarang berjalan dengan bagus."
Luhut, yang sekarang menjabat Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, mengatakan bukan hanya pembangunan yang menjadi fokus presiden, tetapi juga pemerataan.
"Pemerintah membuat dana desa, yang dalam lima tahun ke depan angka Rp 590 triliun digelontorkan untuk pembangunan ekonomi di 74.752 desa. Program semacam ini bicara pertumbuhan dan pemerataan, ini suatu kesuksesan yang tidak terbayangkan sebelumnya dari leadership Presiden Jokowi," papar Luhut dalam wawancara video call tersebut.
"Itu saya rasakan sendiri, bagaimana proses pengambilan keputusan itu dilakukan oleh presiden dengan cerdas, cermat dan berani dalam keadaan sulit. Bernavigasi dalam keadaan sulit ini sangat baik. Dengan melihat itu semua, 'kalau begitu peluang Jokowi untuk second term bagus', kira-kira yang saya baca (di Golkar) seperti itu." (beritasatu.com/SuaraNetizen)