-->

Video Ngeri! Jatuh ke Kandang Gorila, Anak Kecil ini Diseret Pontang Panting oleh Gorila

- 21.39


CINCINNATI, Suaranetizen.com - Kebingungan dan kepanikan seketika melanda, ketika bocah berusia tiga tahun terjatuh ke dalam kandang gorila di Kebun Binatang Cincinnati, Amerika Serikat.

Kepanikan itu tergambar jelas dalam rekaman percakapan layanan 911 yang dirilis kepada publik, Rabu (1/6/2016) waktu setempat.

Di dalam rekaman itu terdengar suara wanita, yang tak lain adalah ibu sang bocah, yang terus memohon untuk segera dikirimkan bala bantuan.

Sementara, petugas di ujung telepon berulang kali mengatakan, "tenang bu, tenang."

Mendengar jawaban itu, si wanita tadi terlihat makin panik. "Binatang itu menyeret anak saya! Saya tak sanggup melihatnya!" teriak dia.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, bocah itu jatuh ke dalam kandang gorila, setelah sebelumnya diduga memanjat tembok pembatas.

Dia jatuh ke dalam parit di sisi bagian dalam kandang dari ketinggian sekitar tiga meter.

Sesaat kemudian, seekor gorila langsung mendatangi anak itu dan menyeretnya keluar dari dalam air. Suasana liburan Sabtu lalu itu langsung berubah menjadi menegangkan.

Sejumlah orang pun merekam detik-detik peristiwa tersebut dan membagikannya melalui media sosial.

Sehingga dapat disaksikan cukup jelas, bagaimana awal mula anak itu jatuh hingga didatangi hewan bernama Harambe itu.

Beberapa menit berselang, petugas tanggap darurat dari Kebun Binatang Cincinnati datang dan langsung menembak Harambe hingga mati. Keputusan ini diambil demi melindungi nyawa si bocah.

Sejak saat itu pula, muncul banyak pertanyaan tentang bagaimana mungkin ada balita yang bisa menembus pagar pengaman di tempat itu?

Selanjutnya, aparat kepolisian juga mulai melakukan penyelidikan terhadap keluarga si anak. Selain itu, pemeriksa federal pun merencanakan akan melakukan review terhadap pengelolaan kebun binatang ini.

Keluarga korban belum memberikan keterangan langsung terkait upaya investigasi aparat penegak hukum tersebut.

Namun, mereka telah mengeluarkan pernyataan tertulis yang menguraikan penghargaan mendalam atas putusan pengelola kebun binatang demi menyelamatkan nyawa anaknya.

Ibu dari bocah itu, Michelle Greg, mengaku menelpon sambungan 911 sesaat setelah anaknya jatuh, dan gorila berdiri di dekat buah hatinya itu.

Petugas lapangan pun langsung menyebutkan bahwa petugas tanggap darurat sedang menuju ke lokasi terssebut.

Berdasarkan rekaman milik kepolisian, terlihat ada jedah selama sembilan menit antara sambungan telepon darurat pertama hingga bocah itu berhasil diselamatkan.

Kebun binatang ini membuat areal terbuka, yang merupakan salah satu model pertama, yang kini menjadi lazim di banyak kebun binatang di negara itu.

Menanggapi kecelakaan ini, pihak pengelola mengaku akan mempertimbangkan untuk memperkuat batas pengaman, sekalipun apa yang ada saat ini tergolong lebih dari apa yang disyaratkan.

Menurut Direktur Thane Maynard, peristiwa di mana ada pengunjung uang masuk ke areal gorila World exhibit ini merupakan kali pertama sejak wahana itu dibuka 1978.

Selain itu, kata dia, penyelidik federal pun telah mengatakan bahwa tidak ada yang bermasalah dengan pertunjukan itu. Hal ini berdasarkan pemeriksaan yang mereka lakukan dua bulan lalu


Keluarga korban dan petisi

Hingga Rabu kamrin, pihak keluarga korban mengaku anak mereka dalam kondisi yang baik.

Keluarga ini menyebut, mereka tak akan putus untuk bersyukur kepada Tuhan, atas keselamatan yang diberi.

Selain itu, mereka lagi-lagi mengucapkan terimakasih atas kebijakan pengelola kebun binatang, demi menyelamatkan buah hati mereka.

Pernyataan itu mereka curahkan di tengah derasnya kecaman yang menyalahkan sang ibu yang dianggap lalai dalam menjaga anaknya.

Kecaman itu deras mengalir melalui media sosial hingga muncul petisi di change.org bernama “Justice for Harambe”.

Mereka meminta agar orangtua balita itu bertanggung jawab atas kelalaian mereka yang menyebabkan kematian Harambe.

Petisi yang telah mendapat 345.000 tanda tangan tersebut juga meminta pihak yang berwenang untuk menginvestigasi rumah Michelle demi memastikan keamanan anak-anaknya.

Dalam pernyataan tertulis, keluarga korban juga menyebutkan ada sejumlah pihak yang menawarkan bantuan uang, namun ditolak.

"Jika ada pihak-pihak yang ingin membantu dan memberikan hadiah, kami sangat menyarankan agar donasi itu diberikan kepada Kebun Binatang Cincinnati atas nama Harambe," demikian bunyi tulisan yang dipublikasikan Gail Myers.

Sementara, aparat kepolisian menyebutkan proses penyelidikan mereka juga akan menjangkau orangtua korban. Sementara, terkait operasional kebun binatang, akan diawasi dan diperiksa juga oleh Departmen Agrikultur AS.

Selanjutnya, polisi akan melakukan dialog dengan kejaksaan apakah tuntutan hukum atas kedua pihak dapat dijatuhkan.

Sejauh ini, ada dua kelompok pendukung hak binatang yang mendesak adanya pertanggungjawaban dari pengelola atas matinya hewan berusia 17 tahun itu.

Mereka menuduh, penghalang yang terdiri dari pagar, semak-semak, dan parit tidak memadai. (Kompas)

Advertisement

 

Start typing and press Enter to search