SuaraNetizen.com - Pemerintah Arab Saudi akan memperkuat kerjasama persenjataan dengan Amerika Serikat di tengah anjloknya harga minyak dan defisit anggaran.
Seperti dikutip IRNA, Sabtu (8/10/2016) malam, sejumlah media melaporkan bahwa kerjasama persenjataan Riyadh dan Washington mencakup pembelian berbagai jenis senjata senilai 115 miliar dolar. Belanja rutin ini menjadikan Saudi sebagai konsumen tetap pasar senjata AS.
Kontrak penjualan senjata AS ke Suadi selama kepemimpinan Barack Obama pada tahun 2009 mencakup senjata ringan dan berat seperti, tank, helikopter, rudal permukaan ke udara dan kapal perang.
AS juga melatih pasukan Arab Saudi untuk menggunakan dan merawat persenjataan tersebut.
Sejalan dengan sikap agresif rezim Al Saud, pemerintah Inggris juga mengumumkan pelaksanaan kontrak penjualan senjata senilai 40 miliar pound dengan Saudi.
Inggris telah mengeluarkan izin ekspor senjata ke Saudi senilai miliaran pound pada tahun 2015. Pemerintah Inggris juga dituduh terlibat dalam mengarahkan agresi militer Saudi di Yaman.
Arab Saudi membutuhkan pasokan amunisi secara rutin untuk memastikan kelanjutan perangnya di Yaman dan dukungannya kepada kelompok-kelompok teroris. Mereka menghabiskan banyak dana untuk memborong senjata meskipun perekonomiannya tengah lesu.